menikmati Kopi Lay Sambil Bernostalgia


Lay dalam bahasa Indonesia berarti “mari”, maka jika digabung  Kopi Lay berarti “mari minum kopi”. Begitu kira-kira penjelasan Mulyadi, seorang karyawan yang bertugas membakar roti. Kedai kopi ini menawarkan hal-hal menarik dan mengundang kita untuk segera memesan menu yang tersedia. Menu yang ditawarkan cukup variatif. Untuk kopi ada tiga jenis yang bisa Anda pilih; Kopi Lay yaitu kopi hitam, Kopi Cien adalah kopi susu, dan Kopi Peng, es kopi hitam. 

Selain kopi, kedai ini juga menawarkan teh tarik dan teh lay, semacam teh poci yang menggunakan gula batu. Tidak lengkap rasanya jika minum kopi atau teh tanpa didampingi cemilan. Teman minum yang ditawarkan di sini adalah roti bakar dengan dua menu pilihan. Tos, roti tawar berbagai pilihan rasa dan Bun, roti yang berbentuk bulat dengan aneka pilihan rasa juga. Ada menu menarik lainnya yang katanya berkhasiat sebagai obat panas dalam, yaitu liang teh, Chrysantineum, (biji bunga matahari) dan Longan & Red Date, yaitu teh yang terbuat dari semacam buah kelengkeng.


Serasa ngopi di rumah sendiri dengan konsep jadul (jaman dulu-red), merupakan nilai tambah kedai ini. Keistimewaan lainnya adalah bahan dasar kopi yang didatangkan langsung dari aceh dan pesanan Anda dijamin langsung diracik ditempat. Jangan heran jika Anda disuguhi gelas besar, bukan cangkir layaknya di tempat lain “namanya juga jaman dulu mas, jadi kami pake gelas besar dan cangkir kaleng sebagai tempat gulanya,” ujar Mulyadi. 

Segelas kopi lay dipatok Rp.14.500, cukup murah untuk ukuran gelas besar. Jika Anda sedang berada di kawasan Kelapa Gading, pastikan Anda mampir ke Mall lima lantai tiga dan nikmati Kopi Lay sambil bernostalgia kemasa lampau.


* keyshasnack

Sapi Cincang

Wisata kuliner tidak harus di restoran mewah. Tidak pula di kafe dengan gemerlap lampu dan lantunan jazz . Tapi, di bawah stasiun kereta api, kuliner pun tidak kalah menarik. Apalagi makanannya tidak kalah nendang dengan makanan ala resto atau kafe yang bermerek. Ditambah dengan harga yang cukup ekonomis. Sesekonomis tiket kereta api listrik yang menderu di atasnya. Wink


Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Bagi yang ingin menggoyang lidah dalam suasana kerakyatan dan suguhan bunyi gemerudug dari kereta api lewat, ini bisa jadi alternatif. Inilah warung makan Pak Minto yang terletak persis di bawah Stasiun Kereta Api Gondangdia—tepatnya di parkiran stasiun dan seberang restoran Padang Sederhana dan Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat.

Rabu malam, 15 Juli 2009, usai jam kantor, aku dan seorang kawan kembali nongkrong di warung Pak Minto ini. Jauh-jauh meluncur dengan sepeda motor dari Kelapa Gading—sambil sekalian pulang ke rumah, hanya ingin cincang daging sapi di warung itu. Usai memarkir sepeda motor di pinggir jalan seberang stasiun, kami langsung pesan makanan. Lalu mengambil tempat di meja bertaplak plastik dan dikelilingi bangku bakso. Persis di samping pilar beton penyangga bangunan stasiun.

Nampang di sana. Foto: Metanoven Tanpa lama, pesanan mendarat di meja. Satu piring ceper cincang daging sapi bertabur bawang goreng. Satu piring nasi bertabur kerupuk. Satu mangkuk berisi kuah gulai dengan rasa dan aroma khas. Masih ditemani dengan segelas air jeruk panas rasa manis, satu toples acar, dan sambal. Makan malam sudah siap!! Satu persatu daging cincang disatukan dengan nasi yang sudah dibasahi dengan kuah gulai. Tak lupa membawa potongan mentimun acar menemani sang cincang. Diguling-guling dan diremas-remas di mulut. Dimasukkan melalui kerongkongan. Dan terjerembablah ke dalam lambung yang sudah sejak sore menjerit minta diisi. Hmmm, uenak. Dagingnya empuk. Rasanya gurih bercampur manis. Biar tambah nendang, daging cincang itu dilumeri kecap manis dan sambal.

Sensasinya bertambah dengan bunyi kriuk sang kerupuk tergilas gigi-gigi rakus ini. Pokoknya, kata temanku, “Cukup recommended!”—sambil menggoyangkan dua jempol tangannya.

Sensasi lain justru datang dari tempatnya. Ternyata enak juga sembari makan mendengar bunyi gemuruh dari kereta api yang lewat di atasnya. Getarannya cukup terasa. Merambat dari bantalan-bantalan rel kereta. Meluncur ke bawah melalui dinding stasiun dan beton-beton penyangga. Merambat ke ubin lantai bawah. Naik lagi melalui kaki-kaki meja. Dan menggetarkan piring, mangkuk, gelas di atas meja itu. Sensasional! Itu pun belum ketambahan deru bajaj atau klakson mobil yang berebut jalan. Namanya juga warung makanan rakyat. Big Grin

Intinya, tempatnya memang sederhana. Warung Pak Minto berderet dengan warung-warung makan lainnya. Ada warung Tegal.Warung pecel lele. Mie ayam. Kios rokok. Tiap hari tampaknya banyak pengunjung. Anda bisa dipastikan akan makan dengan ditemani sekitar 10 pengunjung lain atau bahkan lebih. Meski berada di lingkungan stasiun, tempatnya cukup rapi dan bersih. Jadi, jangan terlalu berprasangka buruk dulu.

Karena enak dan memang lagi seperti singa lapar, akhirnya aku nambah satu piring nasi lagi. Total harga satu porsi nambah satu piring nasi plus satu gelas air jeruk sebesar Rp 18.500. Murah bukan. Hanya modal Rp 20 ribu—bahkan bisa kurang, kita bisa menyantap sajian yang sukup menggugah selera.

Dapur Warung Pak Minto. Foto: Sigit Kurniawan Warung Pak Minto tidak hanya menjual menu cincang saja. Di sana juga ada nasi dan mie goreng. Sebenarnya, warung ini lebih dikenal dengan “Nasi Goreng Cut Meutiah—Bakmi Jawa Pak H. Minto.” Karena aku sudah terlanjut terpikat dengan cincangnya, aku lebih mau mengulas tentang potongan-potongan daging ini. Aku pernah makan mie Jawa-nya. Rasanya juga tidak mengecewakan. Selain itu, ada juga gulai, tongseng, cap cay, dan sate kambing. Minumannya pun minuman khas rakyat. Ada teh gingseng, es teh, air jeruk, teh botol, coca-cola, sprite, dan kopi.

Menurut info tertulis di daftar menu, warung Pak Minto juga menerima pesanan box dan katering. Sebenarnya, aku juga ingin menulis sedikit sejarah dari warung makan ini. Tapi, sayangnya beberapa kali nomer telepon yang tercantum di daftar menu itu tidak bisa dihubungi.

Itu saja kisah menggoyang lidah ala Pak Minto. Meski warung kerakyatan, kalau ada jeda, boleh dijajal!

* katakataku
Lihat juga : marzano, pizza hut, sandwich

Chinatown Surga Kuliner Asia

BARU mendengar namanya saja, Anda sudah pasti berpikir bahwa di kota ini terdapat banyak restoran khas China yang menjual makanan lezat. Mulai dari bakmie, roti dan juga makanan seafood.


Chinatown juga merupakan tempat populer untuk menikmati sajian ‘daging salai’ atau daging asap yang biasanya dijadikan sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang. Namun itu bukanlah satu-satunya yang paling populer di sini, karena Anda bisa menikmati jajanan lainnya baik yang halal maupun non-halal.

Bagi Anda yang ingin menikmati hidangan laut, bisa langsung mengunjungi Chinatown Pavillion di Jalan Sultan, area pasar Petaling Street, Chinatown. Menu-menu yang ditawarkan adalah curry and prawn noodles, char kuay teow, wantan noodles, nasi goreng dan beef noodles. Restoran ini dibuka dari jam 8 pagi hingga 12 malam waktu setempat.

Sedangkan bagi Anda yang ingin mencicipi sup, berkunjunglah ke Nam Heong Hainanese Chicken Rice di 56 Jalan Sultan yang berada di seberang hotel. Restoran ini dibuka dari jam 10 pagi hingga selesai.

Ada pun restoran China lainnya, seperti Assam Laksa Stall di Madras Lane, Kim Lian Kee di 49-51 Jalan Petaling, Hong Kong Mee di 9 Lorong Drury, Jalan Bandar dan Yook Woo Hin di 100 Jalan Petaling.


* mediaindonesia

Mengolah Ikan Agar Lebih Sehat

Ada cara terbaik untuk mengolah ikan agar kandungan gizinya tidak hilang.

Seperti diketahui daging ikan memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang berperan melindungi jantung. Kandungan gizi dalam ikan mampu menurunkan kolesterol dalam darah, memperbaiki fungsi dinding pembuluh darah, menurunkan tekanan darah,mencegah terjadinya penggumpalan darah, dan sangat diperlukan untuk pembentukan otak.

Deretan manfaat ikan ini bagi jantung masih bertambah lagi seiring penelitian para ilmuwan. Salah satu yang terbaru adalah mencegah timbulnya fibrilasi atial ( FA), suatu jenis gangguan irama jantung yang sering terjadi pada orang tua. Bukti ini dimuat dalam jurnal Circulation, sebuah jurnal kesehatan terkemuka.

Namun, menurut Healthy Chef, Edwin Lau, semua kandungan positif itu tidak akan kita rasakan bila memilih ikan yang salah. Bukan salah jenis, melainkan salah memilih ikan yang tidak segar atau salah dalam proses pengolahan. Para peneliti tidak menjelaskan jenis ikan yang memberikan khasiat terbaik. Namun, ada cara terbaik untuk mengolah ikan agar kandungan gizinya tidak hilang.

“Berbagai cara pengolahan sebenarnya baik untuk ikan. Namun, pemasakan dengan cara digoreng atau dibakar dengan olesan mentega akan meningkatkan kadar lemak sehingga tidak disarankan untuk terlalu sering dikonsumsi, ” katanya saat ditemui dalam acara Blue Band Gold Launch di Gedung Graha Niaga, Jakarta, Kamis 17 Juni 2010.

Menurutnya, jika digoreng hingga garing, minyak goreng yang panas akan menurunkan kadar omega 3 sehingga efek protektif bagi jantung juga berkurang. Untuk itu, ada cara khusus yang harus Anda ikuti, jika tidak ingin kandungan gizi yang terdapat dalam ikan berkurang.

Diungkep atau dipepes
Sebaiknya mengolah atau memasak ikan jangan dipanggang di atas bara, sebab asap yang ditimbulkan mengandung karsinogen sebagai zat beracun yang tidak bisa dimetabolisme oleh tubuh. Lebih baik diungkep atau dipepes, selain kandungan omega 3 nya tetap terjaga, rasanya juga menjadi lebih segar.

Ditumis
Saat menumis ikan sebaiknya jangan bersentuhan langsung dengan alat masak. Jika bersentuhan dengan alat masak, kandungan omega 3 dalam ikan bisa berkurang. Agar gizinya tetap baik, Anda bisa ‘membungkus’ dengan tepung roti atau dibalut dengan telur atau bisa juga dibungkus dengan tepung terigu kering.

“Omega 3 merupakan jenis lemak baik, sehingga jika dimasak dengan api terlalu tinggi lemak baiknya akan rusak,” katanya.


* madingkita
Lihat juga : table8, sushi tei, burger

Apakah Benar Mentega Lebih Sehat dari Margarin

Selama ini mungkin Anda berpikir bahwa mentega dan margarin sama. Keduanya memang sumber lemak. Hanya, kandungan jenis lemaknya berbeda. Mengetaui perbedaannya penting demi pilihan makanan sehat untuk keluarga.

Menurut tim peneliti Harvard University, Amerika Serikat, margarin dan mentega adalah sumber lemak berkalori sama. Namun, mentega dianggap lebih baik karena mengandung lemak alami yang penting untuk kekuatan tulang. Mentega juga mengandung nutrisi lain untuk kesehatan tubuh.

Sedangkan margarin mengandung lemak jenuh yang dihasilkan ketika hidrogen dipanaskan sehingga minyak sayur mengeras. Suhu tinggi dalam proses produksi margarin ini berpotensi menghancurkan vitamin E dan nutrisi lainnya.

Margarin juga menggunakan zat pengeras dalam produksinya, semacam nikel dan cadmium. Nikel adalah logam beracun. Paparan nikel berlebih di dalam tubuh berisiko menyebabkan masalah pada paru-paru dan ginjal. Sedangkan cadmium merupakan zat beracun dari logam berat yang dapat menyebabkan penyakit serius, seperti tekanan darah tinggi.

Selama ini, margarin sering diklaim sebagai lemak tak jenuh ganda mengandung asam lemak omega 3 dan omega 6 yang tak dihasilkan tubuh. Margarin juga dikata dapat membantu menekan kolesterol dalam darah dan melindungi tubuh dari penyakit kardiovaskular. Benarkah?

Tim peneliti Harvard University mengungkap, margarin justru mengandung asam lemak yang dapat meningkatkan risiko inflamasi, meningkatkan risiko serangan jantung, dan mengurangi harapan hidup. Konsumsi margarin secara berlebihan juga bisa memicu penyakit seperti colitis and arthritis.

Untuk itu, konsumsilah mentega dan margarin secara wajar. Asal tak berlebihan, tak masalah. Yang pasti, ketika dihadapkan dengan margarin dan mentega, kini Anda bisa memutuskan mana yang lebih sehat.


* madingkit
Lihat juga : tamani, marzano, pizza hut

‘Wajan Billing’ Membuat crepes Menjadi Crispy

Jakarta – Suka jajan crepes di gerai-gerai crepes yang ada di mal? Hmm..pasti Anda penasaran dengan rasa gurih crispy yang krenyes kriuk dari kulit crepesnya yang tipis. Tak hanya adonan crepes yang pegang peranan ternyata, wajan pencetaknya juga tak kalah penting.

Berbeda dengan wajan yang biasa, wajan khusus crepe yang bernama billig ini berbentuk bundar dengan diameter sekitar 30 cm. Berbentuk silinder tanpa pegangan dan terbuat dari baja dengan pemanas listrik.

Panas mesin bisa disetel sesuai kebutuhan. Kelebihan mesin crepes ini berlapisan anti lengket, atau lapisan teflon. Dilengkapi juga dengan alat bantu, sehingga dapat dipakai untuk mencetak crepes dengan mudah meskipun yang mengoperasikan adalah pemula.

Alat pembantu pertama berupa, dayung atau sendok kayu yang berfungsi untuk meratakan adonan ke sleuruh permukaan wajan atau cetakan hingga bisa tipis merata. Alat yang kedua berupa sendok spatula yang berfungsi untuk mengangkat dan melipat adonan crepes setelah matang.

Biasanya cetakan crepes yang bagus terbuat dari teflon, walaupun harganya lumayan mahal dibandingkan dengan loyang yang terbuat dari alumunium. Cetakan ini umumnya berdiameter 33 cm, dengan menggunakan tegangan listrik 230/240 volt dan daya maksimal 1.250 watt (optimal 250 watt).

Di Jakarta bisa dibeli di toko distribusi peralatan rumah tangga dan kafe di kawasan Pancoran, Glodok atau di daerah kota. Selain untuk dipakai sendiri, loyang crepes ini juga bisa untuk usaha lho! Mau coba?

* madingkita
Lihat juga : marazano, pizza hut, sandwich

Shiso si Sexy, Hidangan Jepang dan Korea

Jakarta – Daun yang satu ini cantik bentuknya, mirip tanaman hias. Berlekuk, bergerigi dengan bentuk oval dan sangat sexy. Daun yang cantik ini banyak dipakai dalam hidangan Jepang dan Korea. Aromanya yang wangi unik membuat daun ini disukai banyak orang.

Daun yang satu ini dikenal dengan nama Shiso. Meskipun begitu di beberapa negara seperti India daun ini dikenal dengan sebutan Bhanjira, China (Chi su), Jerman (Melisse), Indonesia (daun Shiso, daun wijen/ daun mint), Vietnam (Perilla), Japanese (Green Shiso). Sedangkan di Negara Korea sendiri daun ini lebih akrab di sebut beefsteak plant, karena daun sering dipakai sebagai pembungkus daging panggang.

Daun shiso ada dua jenis, shiso merah dan shiso hijau. Shiso merah memiliki rasa pedas dan berukuran lebih kecil dari shiso hijau, sedangkan shiso hijau rasanya seperti kayu manis. Shiso adalah genus atau jenis dedaunan yang merupakan keluarga mint. Daun yang kaya akan kalsium dan zat besi ini digunakan sebagai bumbu pewarna, acar dan hiasan.

Paling sering daun ini dipakai sebagai pembungkus atau campuran salad. Bisa dipakai dalam keadaan utuh atau dipotong dua. Orang Jepang biasanya mempergunakan daun shiso merah sebagai pewarna untuk umeboshi dan acar jahe. Selain daunnya yang dapat dipergunakan, biji shiso pun juga sangat terkenal di negara Jepang sebagai salah satu bumbu untuk memperlezat makanan.

Pemakaian lainnya, daun hijau shiso biasanya dipakai untuk melilit sushi atau disajikan dengan sashimi sebagai hiasannya. Daun ini juga sangat enak jika sajikan dengan sup, tempura atau sekedar menjadi taburan di atas nasi.

Orang Korea biasa memakai daun ini sebagai pembungkus daging panggang. Bersama dengan daun selada, daging panggang di taruh di tengah ditambah irisan bawang putih dan cabai hijau. Setelah dibungkus barulah daging dikunyah bersama. Daun ini bisa mengurangi aroma anyir dari daging atau seafood karena aroma wanginya yang unik.

Daun shiso ini bisa anda dapatkan di supermarket makanan Jepang atau Asia dan pasar swalayan besar. Biasanya dijual dalam bungkus plastik per 20 lembar.

* madingkita
Lihat juga : table8, sushi tei, burger

Woku : woku daun dan woku blanga

Jakarta – Masakan Minahasa semakin kuat berposisi sebagai makanan favorit masyarakat Indonesia. Apalagi sejak makin banyaknya rumah makan yang memasang label “Manado Halal”, masyarakat semakin tak syakwasangka lagi untuk mencicipi masakan yang sungguh mengesankan ini. Selangkah lagi, pastilah masakan Minahasa bakal mampu “berkibar” di ajang kuliner dunia.Kekuatan masakan Manado terletak pada tiga hal utama. Pertama, hampir selalu dimasak secara fresh. Di kebanyakan rumah makan yang menyajikan makanan ini, hampir selalu makanan dimasak berdasar pesanan. Bila ada yang pesan, segera dimasak. Disesuaikan pula tingkat kepedasannya berdasar pesanan. Ini merupakan elemen penting yang memiliki kemiripan dengan masakan Thai yang sudah mendunia.

Kedua, citarasa masakan Minahasa sangat gurih dan cukup mudah disukai (easy to like). Bagusnya lagi, kebanyakan masakan Minahasa mencapai kegurihan tanpa santan, melainkan karena kelengkapan bumbu-bumbunya. Dan ketiga, aroma masakan Minahasa sangat harum karena memakai berbagai bahan yang menguarkan aroma, seperti: daun kunyit, daun kemangi, daun pandan, daun jeruk, dan sereh.

Salah satu jenis masakan yang memenuhi semua persyaratan tadi adalah masakan woku. Seperti telah kita kenal, ada dua jenis woku, yaitu: woku daun, dan woku blanga. Bumbu-bumbu dan bahan-bahannya persis sama. Bedanya adalah pada eksekusi akhir. Woku daun adalah masakan yang dibungkus dalam daun pisang, kemudian dipanggang/dibakar – mirip pepes, brengkes, atau pais. Tetapi, bumbu dan bahan yang sama dapat ditambah sedikit air dan dimasak di dalam belanga atau panci, sehingga menghasilkan sajian yang berkuah. Ada yang suka kuah encer, ada pula yang suka kuah lebih kental. Masih ada pula yang suka menambahkan sedikit santan, sehingga disebut woku santan.

Bumbu-bumbu dan bahan-bahannya cukup ribet. Tetapi, sebetulnya membuatnya cukup sederhana dan cepat. Dalam waktu seperempat jam, hidangan sudah matang dan tersaji di meja. Kuahnya berwarna kuning cantik, dengan merahnya tomat, dan berbagai gradasi warna hijau dari berbagai daun yang dipakai, sungguh membuat sajian ini juga tampak sangat cantik.

Protein yang paling sering dipakai untuk masakan ini adalah ikan. Orang Manado paling suka memasak ikan goropa (kerapu) sebagai bahan untuk memasak woku blanga. Jenis ikan kakap dan kakap putih pun sangat cocok untuk masakan ini. Seafood lain yang banyak dipakai adalah: kepiting, udang, cumi-cumi, telur ikan cakalang, dan telur ikan kakap. Kepala ikan kerapu dan kakap yang berukuran besar juga meningkat nilainya bila dimasak woku blanga.

Selain seafood, hanya ayam yang cocok dimasak woku blanga. Entah kenapa, daging sapi maupun babi hampir tidak pernah dimasak dengan bumbu woku. Tetapi, masakan woku blanga juga cocok untuk vegetarian. Berbagai jenis sayur-mayur – seperti: rebung, sayur lilin (sayur telur terubuk), dan lain-lain – juga cocok dimasak woku dalam belanga.

Harum dan lezatnya masakan woku blanga pasti akan membuat Anda mabuk kepayang. Mari jo, katorang makang woku blanga dolo!



*  detikfood

30 Jenis Bir Berasal dari Berbagai Negara – Very Thai Restaurant & Bar

RESTORAN mewah ini tidak seperti restoran pada umumnya yang memiliki cabang di seluruh Taipei. Sejak dibuka tahun 1995, Very Thai Restaurant & Bar menjadi salah satu restoran yang menawarkan banyak hidangan yang lengkap.
Menu apa saja yang ditawarkan ? Yang pertama adalah the deep fried seabass with tamarind & chili (Rp149 ribu), the thai style sausage (Rp87 ribu) dan ada 30 jenis bir yang berasal dari Thailand, Australia, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Meksiko, Belgia, Irlandia, Denmark, atau Swiss.
Ada pun 10 menu baru yang ditawarkan Very Thai Restaurant & Bar, seperti deep fried soft shell crab with thai sauce, deep fried oyster with thai spicy sauce, pork slices with thai dip, spicy fried fice with squid, and banana roll with cheese dan coconut ice cream.
Mau tahu dimana letak restoran ini? Datang saja ke 77, ZhongShan N Rd, Sec 6, 8F (Sogo Tianmu Branch) pada jam 11 siang hingga 3 sore waktu setempat atau pada jam 5 sore sampai jam 9 malam waktu setempat. Untuk waktu tutup dipilih pada hari libur nasional.
* mediaindonesi
Lihat juga : table8, sushi tei, burger

Menyantap Rendang di Sumber Asalnya

KETIKA menyebut makanan khas Sumatra Barat yang langsung terpikir adalah rendang. Makanan ini dibuat dari bahan utama daging dan kelapa kari yang memiliki rasa yang sangat lezat dan berwarna hitam kecokelatan atau kemerah-merahan.

Rendang yang telah menjadi menu utama restoran-restoran padang di ibukota, juga menjadi hidangan utama di beberapa restoran di Provinsi Sumatera Barat. Untuk harga satu porsi daging rendang berkisar dari Rp 7.500 hingga Rp 10.000.

Selain itu, menu rendang juga bisa Anda jadikan oleh-oleh yang cocok. Rendang akan lebih enak setelah dipanaskan beberapa kali dan tidak mudah basi.

Ada pun menu khas Sumatra Barat lainnya yang bisa Anda nikmati seperti dendeng, balado, asam gulai dan padeh serta aneka minuman jus dan teh telur.

Rendang dianggap memiliki nilai filosofis yang tinggi, dimana daging merupakan simbol pemimpin kelompok adat, cabe (lado) dijadikan tokoh ulama yang harus siap mengambil atau membuat keputusan dan kelapa (karambia) melambangkan tingkat kecerdasan.


* mediaindonesia