Galantin atau Bestik Jawa ala Dapur Solo

Jakarta – Rindu masakan Jawa Tengah dengan tone manisnya yang khas? Dapur Solo adalah jawabnya. Bukan hanya makanan berat, bahkan di sini kita dapat menemukan srabi khas Solo. Satu porsi isi lima srabi – boleh pilih berbagai rasa: polos, coklat tabur, keju, nangka, pisang, dan lain-lain – seharga Rp 15 ribu. Terus terang, saya lebih suka srabi Dapur Solo dibanding srabi merk terkenal lainnya, terutama karena santannya tidak berlebihan.

Masakan Solo favorit saya di sini adalah Selat Solo (Rp 25 ribu). Pertama, karena porsinya pas – tidak terlalu besar, dan tidak terlalu kecil. Kedua, sajian lezat ini segar disantap di siang hari. Ketiga, porsi ini sudah lengkap protein, sayur, maupun karbohidratnya.

Apa sebenarnya Selat Solo ini? Sangat boleh jadi, kata “selat” adalah ubahan dari kata “salade” atau “sla” dalam bahasa Belanda. Sajian ini memang memakai daun slada, berbagai sayuran (timun, buncis, wortel, tomat, bawang merah), kentang (goreng dan kripik), dan telur pindang. Dressing-nya adalah mayones dicampur mustar. Tetapi, semuanya ini kemudian disiram dengan kuah semur dan beberapa iris semur daging sapi. Jangan lupa untuk mengaduk mayones dan mustard agar menyatu dengan kuah semur. Paduan inilah yang menciptakan citarasa sangat khas.

Makanan khas Solo yang jarang hadir di kota lain adalah Galantin – semacam Bestik Jawa, tetapi dagingnya dibuat dari daging cincang dikukus dalam bentuk loaf, kemudian dipotong-potong per porsi. Bagi orang Solo, Selat dan Galantin memang selalu membuat rindu citarasa kampung halaman.

Makanan lain yang ditawarkan di kartu menu rata-rata berharga antara Rp 18-25 ribu. Gudeg, pecel, nasi langgi, nasi rawon, dan lain-lain. Ada juga nasi asem-asem iga, nasi soto ayam, dan nasi pindang bandeng. Yang paling mahal adalah sop buntut dengan harga Rp 35 ribu. Bagi mereka yang tidak punya banyak waktu untuk makan siang di tengah kesibukan kerja, Dapur Solo adalah pilihan tepat. Harganya pun sangat layak untuk kualitas maupun kenyamanan di restoran ini.

Bagi penganut vegetarian, Dapur Solo menyajikan menu khusus, seperti: gudeg nangka, gado-gado, ketoprak, karedok, dan asinan. Tersedia juga berbagai makanan ringan seperti tahu gejrot, combro, dan otak-otak.(Bondan Winarno)

Dapur Solo (Nyonya Swan)
Jl. Sungai Sambas VI B3 No. 189
Kebayoran Baru, Jaksel


* detikfood
Lihat juga : table8, sushi tei, tamani

‘Gepuk Karuhun’ Daging Sapi digepuk-gepuk

Jakarta – Bogor biasanya menjadi salah satu kota tujuan favorit warga Jakarta di musim liburan sekolah seperti ini. Selain dekat, kota hujan tersebut juga menyimpan banyak tempat tujuan kuliner. Salah satunya adalah gepuk Karuhun yang kondang itu!

Awalnya gepuk merupakan salah satu menu wajib yang dihidangkan golongan masyarakat kelas atas Sunda tempo dulu dalam setiap jamuan makan. Namun kini gepuk bisa dikonsumsi setiap saat baik untuk menu makan siang atau makan malam yang empuk lezat.

Gepuk atau yang biasa disebut empal ini merupakah salah satu olahan daging sapi yang khas. Makanan tradisional tersebut berasal dari Sunda. Dinamakan gepuk karena pada proses pembuatannya daging sapi digepuk-gepuk alias dipukul-pukul hingga mencapai teksur empuk yang diinginkan.

Daging tersebut kemudian diungkep dengan bumbu-bumbu hingga meresap dan kemudian digoreng kering saat akan dinikmati. Taburan bawang goreng dan kelapa parut biasanya turut disajikan untuk menambah rasa khas manis dan gurih dari gepuk tersebut.

Di Bogor salah satu penjual gepuk yang terkenal adalah Gepuk Karuhun. Tidak hanya menjual gepuk lezat tetapi juga ikan balita yang kriuk enak. Awalnya kedua menu tersebut merupakan salah satu menu wajib dari perusahaan catering milik Ny. Tarjono. Seiring waktu menjadi favorit yang banyak dicari orang. Pertimbangan tersebut yang membuat si pemilik membuat usaha gepuk dan ikan balitan yang terpisah dari catering.

“Yang membedakan gepuk ini dari yang lainnya adalah karena gepuk kami memakai resep asli dari kakek dan nenek sang pemilik yang memang asli orang Sunda,” terang Edi Suardi, Manager Operasional Gepuk Karuhun.

Ternyata selain memakai daging, bumbu, dan rempah yang berkualitas aspek kehalalan juga menjadi salah satu pertimbangan kedai makanan ini. Hal tersebut terlihat dari komitmen perusahaan yang memasukkan aspek kehalalan sebagai jaminan kualitas. Hal yang sama juga berlaku pada produk lainnya yaitu ikan balita.

Menyangkut aspek kehalalan, kedai makanan yang kini telah menjadi PT. Anofood Prima Nusantara ini sangat terbuka dalam setiap resep dan formula produknya. Oleh karena itu mereka bekerjasama dengan pihak LPPOM MUI Jawa Barat, termasuk dalam hal audit ke supplier bahan-bahan, RPH, dan tempat lainnya.

Kami ingin membuat menu makanan yang enak, lezat, juga halal. Sehingga pengunjung yang datang hendak membeli oleh-oleh merasa aman dan tidak was-was menyangkut aspek kehalalannya,” tegas Edi.

Gepuk Karuhun dan Ikan Balita
Jl. Sukasari 1 No.12A, Bogor
Jam Buka Outlet : 08.00 – 21.00 WIB


* detikfood
Lihat juga : burger, tamani, sandwich

menikmati Kopi Lay Sambil Bernostalgia


Lay dalam bahasa Indonesia berarti “mari”, maka jika digabung  Kopi Lay berarti “mari minum kopi”. Begitu kira-kira penjelasan Mulyadi, seorang karyawan yang bertugas membakar roti. Kedai kopi ini menawarkan hal-hal menarik dan mengundang kita untuk segera memesan menu yang tersedia. Menu yang ditawarkan cukup variatif. Untuk kopi ada tiga jenis yang bisa Anda pilih; Kopi Lay yaitu kopi hitam, Kopi Cien adalah kopi susu, dan Kopi Peng, es kopi hitam. 

Selain kopi, kedai ini juga menawarkan teh tarik dan teh lay, semacam teh poci yang menggunakan gula batu. Tidak lengkap rasanya jika minum kopi atau teh tanpa didampingi cemilan. Teman minum yang ditawarkan di sini adalah roti bakar dengan dua menu pilihan. Tos, roti tawar berbagai pilihan rasa dan Bun, roti yang berbentuk bulat dengan aneka pilihan rasa juga. Ada menu menarik lainnya yang katanya berkhasiat sebagai obat panas dalam, yaitu liang teh, Chrysantineum, (biji bunga matahari) dan Longan & Red Date, yaitu teh yang terbuat dari semacam buah kelengkeng.


Serasa ngopi di rumah sendiri dengan konsep jadul (jaman dulu-red), merupakan nilai tambah kedai ini. Keistimewaan lainnya adalah bahan dasar kopi yang didatangkan langsung dari aceh dan pesanan Anda dijamin langsung diracik ditempat. Jangan heran jika Anda disuguhi gelas besar, bukan cangkir layaknya di tempat lain “namanya juga jaman dulu mas, jadi kami pake gelas besar dan cangkir kaleng sebagai tempat gulanya,” ujar Mulyadi. 

Segelas kopi lay dipatok Rp.14.500, cukup murah untuk ukuran gelas besar. Jika Anda sedang berada di kawasan Kelapa Gading, pastikan Anda mampir ke Mall lima lantai tiga dan nikmati Kopi Lay sambil bernostalgia kemasa lampau.


* keyshasnack

Chinatown Surga Kuliner Asia

BARU mendengar namanya saja, Anda sudah pasti berpikir bahwa di kota ini terdapat banyak restoran khas China yang menjual makanan lezat. Mulai dari bakmie, roti dan juga makanan seafood.


Chinatown juga merupakan tempat populer untuk menikmati sajian ‘daging salai’ atau daging asap yang biasanya dijadikan sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang. Namun itu bukanlah satu-satunya yang paling populer di sini, karena Anda bisa menikmati jajanan lainnya baik yang halal maupun non-halal.

Bagi Anda yang ingin menikmati hidangan laut, bisa langsung mengunjungi Chinatown Pavillion di Jalan Sultan, area pasar Petaling Street, Chinatown. Menu-menu yang ditawarkan adalah curry and prawn noodles, char kuay teow, wantan noodles, nasi goreng dan beef noodles. Restoran ini dibuka dari jam 8 pagi hingga 12 malam waktu setempat.

Sedangkan bagi Anda yang ingin mencicipi sup, berkunjunglah ke Nam Heong Hainanese Chicken Rice di 56 Jalan Sultan yang berada di seberang hotel. Restoran ini dibuka dari jam 10 pagi hingga selesai.

Ada pun restoran China lainnya, seperti Assam Laksa Stall di Madras Lane, Kim Lian Kee di 49-51 Jalan Petaling, Hong Kong Mee di 9 Lorong Drury, Jalan Bandar dan Yook Woo Hin di 100 Jalan Petaling.


* mediaindonesia

Apakah Benar Mentega Lebih Sehat dari Margarin

Selama ini mungkin Anda berpikir bahwa mentega dan margarin sama. Keduanya memang sumber lemak. Hanya, kandungan jenis lemaknya berbeda. Mengetaui perbedaannya penting demi pilihan makanan sehat untuk keluarga.

Menurut tim peneliti Harvard University, Amerika Serikat, margarin dan mentega adalah sumber lemak berkalori sama. Namun, mentega dianggap lebih baik karena mengandung lemak alami yang penting untuk kekuatan tulang. Mentega juga mengandung nutrisi lain untuk kesehatan tubuh.

Sedangkan margarin mengandung lemak jenuh yang dihasilkan ketika hidrogen dipanaskan sehingga minyak sayur mengeras. Suhu tinggi dalam proses produksi margarin ini berpotensi menghancurkan vitamin E dan nutrisi lainnya.

Margarin juga menggunakan zat pengeras dalam produksinya, semacam nikel dan cadmium. Nikel adalah logam beracun. Paparan nikel berlebih di dalam tubuh berisiko menyebabkan masalah pada paru-paru dan ginjal. Sedangkan cadmium merupakan zat beracun dari logam berat yang dapat menyebabkan penyakit serius, seperti tekanan darah tinggi.

Selama ini, margarin sering diklaim sebagai lemak tak jenuh ganda mengandung asam lemak omega 3 dan omega 6 yang tak dihasilkan tubuh. Margarin juga dikata dapat membantu menekan kolesterol dalam darah dan melindungi tubuh dari penyakit kardiovaskular. Benarkah?

Tim peneliti Harvard University mengungkap, margarin justru mengandung asam lemak yang dapat meningkatkan risiko inflamasi, meningkatkan risiko serangan jantung, dan mengurangi harapan hidup. Konsumsi margarin secara berlebihan juga bisa memicu penyakit seperti colitis and arthritis.

Untuk itu, konsumsilah mentega dan margarin secara wajar. Asal tak berlebihan, tak masalah. Yang pasti, ketika dihadapkan dengan margarin dan mentega, kini Anda bisa memutuskan mana yang lebih sehat.


* madingkit
Lihat juga : tamani, marzano, pizza hut

Woku : woku daun dan woku blanga

Jakarta – Masakan Minahasa semakin kuat berposisi sebagai makanan favorit masyarakat Indonesia. Apalagi sejak makin banyaknya rumah makan yang memasang label “Manado Halal”, masyarakat semakin tak syakwasangka lagi untuk mencicipi masakan yang sungguh mengesankan ini. Selangkah lagi, pastilah masakan Minahasa bakal mampu “berkibar” di ajang kuliner dunia.Kekuatan masakan Manado terletak pada tiga hal utama. Pertama, hampir selalu dimasak secara fresh. Di kebanyakan rumah makan yang menyajikan makanan ini, hampir selalu makanan dimasak berdasar pesanan. Bila ada yang pesan, segera dimasak. Disesuaikan pula tingkat kepedasannya berdasar pesanan. Ini merupakan elemen penting yang memiliki kemiripan dengan masakan Thai yang sudah mendunia.

Kedua, citarasa masakan Minahasa sangat gurih dan cukup mudah disukai (easy to like). Bagusnya lagi, kebanyakan masakan Minahasa mencapai kegurihan tanpa santan, melainkan karena kelengkapan bumbu-bumbunya. Dan ketiga, aroma masakan Minahasa sangat harum karena memakai berbagai bahan yang menguarkan aroma, seperti: daun kunyit, daun kemangi, daun pandan, daun jeruk, dan sereh.

Salah satu jenis masakan yang memenuhi semua persyaratan tadi adalah masakan woku. Seperti telah kita kenal, ada dua jenis woku, yaitu: woku daun, dan woku blanga. Bumbu-bumbu dan bahan-bahannya persis sama. Bedanya adalah pada eksekusi akhir. Woku daun adalah masakan yang dibungkus dalam daun pisang, kemudian dipanggang/dibakar – mirip pepes, brengkes, atau pais. Tetapi, bumbu dan bahan yang sama dapat ditambah sedikit air dan dimasak di dalam belanga atau panci, sehingga menghasilkan sajian yang berkuah. Ada yang suka kuah encer, ada pula yang suka kuah lebih kental. Masih ada pula yang suka menambahkan sedikit santan, sehingga disebut woku santan.

Bumbu-bumbu dan bahan-bahannya cukup ribet. Tetapi, sebetulnya membuatnya cukup sederhana dan cepat. Dalam waktu seperempat jam, hidangan sudah matang dan tersaji di meja. Kuahnya berwarna kuning cantik, dengan merahnya tomat, dan berbagai gradasi warna hijau dari berbagai daun yang dipakai, sungguh membuat sajian ini juga tampak sangat cantik.

Protein yang paling sering dipakai untuk masakan ini adalah ikan. Orang Manado paling suka memasak ikan goropa (kerapu) sebagai bahan untuk memasak woku blanga. Jenis ikan kakap dan kakap putih pun sangat cocok untuk masakan ini. Seafood lain yang banyak dipakai adalah: kepiting, udang, cumi-cumi, telur ikan cakalang, dan telur ikan kakap. Kepala ikan kerapu dan kakap yang berukuran besar juga meningkat nilainya bila dimasak woku blanga.

Selain seafood, hanya ayam yang cocok dimasak woku blanga. Entah kenapa, daging sapi maupun babi hampir tidak pernah dimasak dengan bumbu woku. Tetapi, masakan woku blanga juga cocok untuk vegetarian. Berbagai jenis sayur-mayur – seperti: rebung, sayur lilin (sayur telur terubuk), dan lain-lain – juga cocok dimasak woku dalam belanga.

Harum dan lezatnya masakan woku blanga pasti akan membuat Anda mabuk kepayang. Mari jo, katorang makang woku blanga dolo!



*  detikfood

Menyantap Rendang di Sumber Asalnya

KETIKA menyebut makanan khas Sumatra Barat yang langsung terpikir adalah rendang. Makanan ini dibuat dari bahan utama daging dan kelapa kari yang memiliki rasa yang sangat lezat dan berwarna hitam kecokelatan atau kemerah-merahan.

Rendang yang telah menjadi menu utama restoran-restoran padang di ibukota, juga menjadi hidangan utama di beberapa restoran di Provinsi Sumatera Barat. Untuk harga satu porsi daging rendang berkisar dari Rp 7.500 hingga Rp 10.000.

Selain itu, menu rendang juga bisa Anda jadikan oleh-oleh yang cocok. Rendang akan lebih enak setelah dipanaskan beberapa kali dan tidak mudah basi.

Ada pun menu khas Sumatra Barat lainnya yang bisa Anda nikmati seperti dendeng, balado, asam gulai dan padeh serta aneka minuman jus dan teh telur.

Rendang dianggap memiliki nilai filosofis yang tinggi, dimana daging merupakan simbol pemimpin kelompok adat, cabe (lado) dijadikan tokoh ulama yang harus siap mengambil atau membuat keputusan dan kelapa (karambia) melambangkan tingkat kecerdasan.


* mediaindonesia

Teh Tarik Asal Melayu

MAU tahu bagaimana rasanya minuman ini ? Coba saja Anda pergi ke Melayu Square yang terletak di daerah kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
Tarik adalah nama jenis minuman teh yang diaduk dengan cara atraktif, dimana satu gelas alumunium besar berisi teh dituangkan ke gelas alumunium besar lainnya lalu dituang kembali ke gelas pertama dan seterusnya.
Minuman yang akan Anda nikmati ini sebetulnya berasal dari India Selatan. Mereka (warga India) yang sebagian besar beragama Islam bermigrasi ke beberapa daerah di Semenanjung Melayu (Malaysia, Singapura, dan Indonesia) untuk menawarkan beberapa budaya mereka di sana.
Bukan hanya teh, minuman lain yang bisa dibuat sebagai sajian tarik adalah kopi. Kedua minuman ini juga dipercaya bisa membangkitkan stamina yang sudah lemah dengan cita rasa yang begitu nikmat.
Untuk membuat teh dan kopi tarik, biasanya para bartender professional mencampurnya dengan susu. Ini yang menjadikannya sebagai minuman suplemen yang berkhasiat tinggi.
Bagimana dengan harganya ? Teh atau kopi tarik hanya dijual sekitar Rp6 ribu hingga Rp10 ribu per gelas. Minuman seperti ini juga bisa Anda pesan dibeberapa hotel bintang di Kepulauan Riau dan sekitarnya.
* mediaindonesia

Citrus Cafe: Refreshing Comfort

Cafes are synonymous with light meals to accompany your chat. Mostly, light meals with heavy costs, for you are mostly paying for the atmosphere, and that cup of latte of course.

However, Citrus Café rings a different bell. Inspired by the freshness of the tangy fruit, and the fact that most of its dishes uses citrus-related flavorings for zest’s sake, the café stands proud with its serious meals, fun atmosphere and friendly service.

Interior-wise, the name does not necessarily mean that you will be thrown in an orange-yellow affair, though the décor of Citrus Café certainly gives a fresh vibe with its modern contemporary airs. However, its hues verge on the earthy side. White, brown and the occasional grey compliment the minimalist chairs and comfy sofas. A semi-outdoor patio with glass walls creates the illusion of outdoor dining without the noise or pollution.

Popular International and Indonesian dishes comprise the Citrus Café’s menu. Familiar dishes ensure its likeability among most people, and while its Spaghetti Carbonara may not be through-and through Italian-style authentic, it still is tasty and definitely acceptable. There’s something for everyone to nibble on, from traditional Indonesian Oxtail Soup to the unique Salmon Steak Spaghetti.

This is also a perfect place to talk about budget. It’s not often that you run to a café that offers filling meals with sensible pricing, and in Citrus Café, you can feast on a delicious Sirloin Steak complete with trimmings such as potatoes and fried eggs and it won’t even cost you Rp. 100.000,-. Talk about great value!

Citrus Café is simply begging for you to come and have a chat with old-time friends and while you’re at it, choose a few of the starters. The first pick is always the hardest, but you can always pick the starters sampler, containing a bit of everything, including calamari rings, spicy Thai Wings and Crispy Seafood in cute little ‘parcels’. Another great pick is the fried mushrooms-Fresh, medium sized champignons floured and fried, served with homemade tartar sauce.

What will be the main course? Well it really depends on your taste buds. Ordering the steak certainly won’t lead to disappointment, and if you’re looking to spice up the event then order the colorful Thai BBQ Chicken. The juicy chicken fillet barbequed to perfection gets a whole new spunk when combined with the spicy-sour Thai Sauce.

The Thai Sauce not adventurous enough to suit you? Then order one of the traditional Indonesian dishes. A wide range of options for fried rice, including the Nasi Goreng Kampung – A spicier and more authentic version of the all-time favorite item, complete with traditional fried chicken. There’s also a wide range of Oxtail Soup, from the regular, fried and the hot Sop Buntut Balado.

There’s always room for dessert, and a few scrumptious options too. Take the super-rich Chocolate Truffle cake for instance. It’s simply oozing with chocolate flavour, and the ecstasy would be complete if you’d order the a la mode version, complete with a scoop of vanilla ice cream. Don’t miss out on the fresh and flavorful drinks such as the Blueberry Smoothie and Strawberry Float, and if you’re in need of perking up then loads of wake-up drinks are at your command. Take the Caffe Amore and Kahlua Cappucino for instance.

With a vibe that combines hip and cozy, sensible pricing, and satisfying portions, Citrus Café is definitely one fresh option. (SG/DI) Citrus Cafe
Ruko Dharmawangsa Square
Jl. Dharmawangsa 6 No. 40
Jakarta Selatan, Indonesia

Atmosfer Kampung di Cafe Avava

Suasana yang lekat dengan perdesaan dan perkampungan saat ini banyak dicari masyarakat yang sudah jenuh dengan rutinitas.

Kesederhanaan menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang sudah mafhum dengan sibuknya perkotaan. Suasana seperti inilah yang kemudian menginspirasi pengelola Café Avava. Rumah makan yang berlokasi di pusat Kota Batam ini sangat lekat dengan nuansa perkampungan.

Hal itu sangat jelas terlihat dari ruang makan yang berbentuk pondok atau gazebo yang terbuat dari bambu. Pengunjung bisa duduk santai di sana sembari mencicipi hidangan dan mendengarkan alunan seruling yang memperdengarkan lagu-lagu khas dari Jawa Barat.

Corporate Communication Offi cer Avava Grup International Lusi Efriani menjelaskan ide pemilik ketika mendirikan Café Avava memang berawal dari hasil jalan-jalannya ke kawasan Puncak Bogor Jawa Barat.

Di tempat itu, pemilik kafe ini sangat terkesima dengan hidangan khas Jawa Barat dan terbuai dengan alunan seruling yang dimainkan di restoran di daerah puncak tersebut.

Selanjutnya, pemilik kafe mendirikan Avava kafe di Batam juga menawarkan nuansa kampung serta hidangan khas Jawa Barat.

Dan untuk menggaet pengunjung menengah atas seperti eksekutif muda dan ekspatriat yang cukup banyak di Kota Batam, Cafe Avava tidak saja menyediakan masakan tradisional tetapi juga menyediakan makanan internasional.

Menurut Lusi, beberapa hidangan yang menjadi primadona di Cafe Avava adalah nasi goreng spesial, steak, choice of pasta, grilled dan salad, serta masakan khas China seperti kwetiau. Satu porsi nasi goreng di tempat ini sekitar 25.000 rupiah, agaknya tidak terlalu mahal karena porsinya superjumbo ditambah dengan satu potong ayam dan beberapa tusuk sate.

Rasanya, sudah pasti sangat spesial, karena dalam nasi goreng tersebut terdapat kacang polong, wortel, serta bumbu racikan yang dibuat oleh seorang koki berpengalaman di hotel berbintang Batam dan Jakarta. “Harga yang kami tawarkan cukup murah dan bisa dijangkau oleh eksekutif muda dan keluarga.

Kami memang sengaja memberi banyak bonus berupa suasana nyaman dan layanan tambahan bagi pengunjung,” katanya. Salah satu layanan tambahan yang diberikan oleh pengelola Cafe Avava adalah fasilitas hot spot yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk berinternet. Lalu ada juga fasilitas permainan biliar dan karaoke.

“Fasilitas itu kami berikan secara gratis kepada pengunjung,” kata Lusi. Selain warga lokal, Cafe Avava juga sering dikunjungi oleh ekspatriat. Hidangan yang paling disukai mereka, selain nasi goreng, adalah masakan-masakan western (Barat), seperti steak, salad, dan burger.

Untuk minuman, kata Lusi, pihaknya menyajikan minuman khas yang tidak ada di restoran atau kafe lainnya, yaitu mocktail. Minuman itu seperti jus yang terdiri dari beberapa rasa sesuai dengan keinginan konsumen.

Satu porsi harganya 16.000 rupiah. Selain mocktail juga tersedia anggur atau wine yang banyak dipesan oleh para ekspatriat dari Eropa, Amerika Serikat, Singapura, dan Australia. Para eksekutif muda lokal juga banyak yang memesan minuman ini.

Nuansa Kampung Cafe Avava terdiri dari dua bagian. Satu bagian berupa gedung utama yang di dalamnya tersedia meja dan kursi untuk pengunjung, dan satu lagi bangunan dengan nuansa kampung yang terdiri 16 gazebo atau pondok.

Satu pondok bisa menampung lebih dari 10 orang. Di bawah pondok atau gazebo terdapat sungai buatan yang di dalamnya terdapat ikan nila, ikan mas, dan jenis ikan lainnya. Pondok atau gazebo di Cafe Avava sangat unik karena terbuat dari bambu. Dan lampu penerangannya juga terbuat dari anyaman bambu.

Di tempat ini tersedia hot spot yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk mengakses Internet. Untuk membuat anak-anak betah, pengelola menyediakan fasilitas bermain dan seekor monyet peliharaan. Cafe Avava mulai dibuka pukul 11.00 dan tutup pukul 23.00.

Kafe ini bisa menampung lebih dari 200 orang. Dan bagi pengunjung yang ingin mendapatkan harga spesial bisa mendaftarkan diri untuk menjadi member atau anggota karena pengelola telah menerbitkan member card.

Menurut Lusi, Cafe Avava juga sering disewa oleh masyarakat yang ingin merayakan pesta pernikahan, ulang tahun, seminar, atau workshop.

Untuk berbagai acara ini, pengelola memang menyediakan ruang untuk seminar dan pesta pernikahan secara khusus. Salah seorang pengunjung yang ditemui, Andi Muslim, mengatakan dia dan rekan rekannya sering makan malam di Cafe Avava.

Selain makan, Andi dan rekan-rekannnya juga memanfaatkan kafe itu untuk berdiskusi tentang pekerjaan dan hal lainnya. “Di sini suasana sangat nyaman dan tenang, sehingga sangat tepat bagi saya dan teman teman untuk mencari ide,” katanya.

Selain itu, kata Andi, hidangan yang disajikan juga sangat beragam dan rasanya sangat spesial, selain itu harganya cukup terjangkau.

“Makanya, selain menikmati suasana, saya juga tertarik untuk selalu datang karena hidangannya yang enak. Di sini banyak pilihan makanan yang patut dicoba,” katanya.


* koran-jakarta
Lihat juga : sushi tei, tamani