Citrus Cafe: Refreshing Comfort

Cafes are synonymous with light meals to accompany your chat. Mostly, light meals with heavy costs, for you are mostly paying for the atmosphere, and that cup of latte of course.

However, Citrus Café rings a different bell. Inspired by the freshness of the tangy fruit, and the fact that most of its dishes uses citrus-related flavorings for zest’s sake, the café stands proud with its serious meals, fun atmosphere and friendly service.

Interior-wise, the name does not necessarily mean that you will be thrown in an orange-yellow affair, though the décor of Citrus Café certainly gives a fresh vibe with its modern contemporary airs. However, its hues verge on the earthy side. White, brown and the occasional grey compliment the minimalist chairs and comfy sofas. A semi-outdoor patio with glass walls creates the illusion of outdoor dining without the noise or pollution.

Popular International and Indonesian dishes comprise the Citrus Café’s menu. Familiar dishes ensure its likeability among most people, and while its Spaghetti Carbonara may not be through-and through Italian-style authentic, it still is tasty and definitely acceptable. There’s something for everyone to nibble on, from traditional Indonesian Oxtail Soup to the unique Salmon Steak Spaghetti.

This is also a perfect place to talk about budget. It’s not often that you run to a café that offers filling meals with sensible pricing, and in Citrus Café, you can feast on a delicious Sirloin Steak complete with trimmings such as potatoes and fried eggs and it won’t even cost you Rp. 100.000,-. Talk about great value!

Citrus Café is simply begging for you to come and have a chat with old-time friends and while you’re at it, choose a few of the starters. The first pick is always the hardest, but you can always pick the starters sampler, containing a bit of everything, including calamari rings, spicy Thai Wings and Crispy Seafood in cute little ‘parcels’. Another great pick is the fried mushrooms-Fresh, medium sized champignons floured and fried, served with homemade tartar sauce.

What will be the main course? Well it really depends on your taste buds. Ordering the steak certainly won’t lead to disappointment, and if you’re looking to spice up the event then order the colorful Thai BBQ Chicken. The juicy chicken fillet barbequed to perfection gets a whole new spunk when combined with the spicy-sour Thai Sauce.

The Thai Sauce not adventurous enough to suit you? Then order one of the traditional Indonesian dishes. A wide range of options for fried rice, including the Nasi Goreng Kampung – A spicier and more authentic version of the all-time favorite item, complete with traditional fried chicken. There’s also a wide range of Oxtail Soup, from the regular, fried and the hot Sop Buntut Balado.

There’s always room for dessert, and a few scrumptious options too. Take the super-rich Chocolate Truffle cake for instance. It’s simply oozing with chocolate flavour, and the ecstasy would be complete if you’d order the a la mode version, complete with a scoop of vanilla ice cream. Don’t miss out on the fresh and flavorful drinks such as the Blueberry Smoothie and Strawberry Float, and if you’re in need of perking up then loads of wake-up drinks are at your command. Take the Caffe Amore and Kahlua Cappucino for instance.

With a vibe that combines hip and cozy, sensible pricing, and satisfying portions, Citrus Café is definitely one fresh option. (SG/DI) Citrus Cafe
Ruko Dharmawangsa Square
Jl. Dharmawangsa 6 No. 40
Jakarta Selatan, Indonesia

Atmosfer Kampung di Cafe Avava

Suasana yang lekat dengan perdesaan dan perkampungan saat ini banyak dicari masyarakat yang sudah jenuh dengan rutinitas.

Kesederhanaan menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang sudah mafhum dengan sibuknya perkotaan. Suasana seperti inilah yang kemudian menginspirasi pengelola Café Avava. Rumah makan yang berlokasi di pusat Kota Batam ini sangat lekat dengan nuansa perkampungan.

Hal itu sangat jelas terlihat dari ruang makan yang berbentuk pondok atau gazebo yang terbuat dari bambu. Pengunjung bisa duduk santai di sana sembari mencicipi hidangan dan mendengarkan alunan seruling yang memperdengarkan lagu-lagu khas dari Jawa Barat.

Corporate Communication Offi cer Avava Grup International Lusi Efriani menjelaskan ide pemilik ketika mendirikan Café Avava memang berawal dari hasil jalan-jalannya ke kawasan Puncak Bogor Jawa Barat.

Di tempat itu, pemilik kafe ini sangat terkesima dengan hidangan khas Jawa Barat dan terbuai dengan alunan seruling yang dimainkan di restoran di daerah puncak tersebut.

Selanjutnya, pemilik kafe mendirikan Avava kafe di Batam juga menawarkan nuansa kampung serta hidangan khas Jawa Barat.

Dan untuk menggaet pengunjung menengah atas seperti eksekutif muda dan ekspatriat yang cukup banyak di Kota Batam, Cafe Avava tidak saja menyediakan masakan tradisional tetapi juga menyediakan makanan internasional.

Menurut Lusi, beberapa hidangan yang menjadi primadona di Cafe Avava adalah nasi goreng spesial, steak, choice of pasta, grilled dan salad, serta masakan khas China seperti kwetiau. Satu porsi nasi goreng di tempat ini sekitar 25.000 rupiah, agaknya tidak terlalu mahal karena porsinya superjumbo ditambah dengan satu potong ayam dan beberapa tusuk sate.

Rasanya, sudah pasti sangat spesial, karena dalam nasi goreng tersebut terdapat kacang polong, wortel, serta bumbu racikan yang dibuat oleh seorang koki berpengalaman di hotel berbintang Batam dan Jakarta. “Harga yang kami tawarkan cukup murah dan bisa dijangkau oleh eksekutif muda dan keluarga.

Kami memang sengaja memberi banyak bonus berupa suasana nyaman dan layanan tambahan bagi pengunjung,” katanya. Salah satu layanan tambahan yang diberikan oleh pengelola Cafe Avava adalah fasilitas hot spot yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk berinternet. Lalu ada juga fasilitas permainan biliar dan karaoke.

“Fasilitas itu kami berikan secara gratis kepada pengunjung,” kata Lusi. Selain warga lokal, Cafe Avava juga sering dikunjungi oleh ekspatriat. Hidangan yang paling disukai mereka, selain nasi goreng, adalah masakan-masakan western (Barat), seperti steak, salad, dan burger.

Untuk minuman, kata Lusi, pihaknya menyajikan minuman khas yang tidak ada di restoran atau kafe lainnya, yaitu mocktail. Minuman itu seperti jus yang terdiri dari beberapa rasa sesuai dengan keinginan konsumen.

Satu porsi harganya 16.000 rupiah. Selain mocktail juga tersedia anggur atau wine yang banyak dipesan oleh para ekspatriat dari Eropa, Amerika Serikat, Singapura, dan Australia. Para eksekutif muda lokal juga banyak yang memesan minuman ini.

Nuansa Kampung Cafe Avava terdiri dari dua bagian. Satu bagian berupa gedung utama yang di dalamnya tersedia meja dan kursi untuk pengunjung, dan satu lagi bangunan dengan nuansa kampung yang terdiri 16 gazebo atau pondok.

Satu pondok bisa menampung lebih dari 10 orang. Di bawah pondok atau gazebo terdapat sungai buatan yang di dalamnya terdapat ikan nila, ikan mas, dan jenis ikan lainnya. Pondok atau gazebo di Cafe Avava sangat unik karena terbuat dari bambu. Dan lampu penerangannya juga terbuat dari anyaman bambu.

Di tempat ini tersedia hot spot yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk mengakses Internet. Untuk membuat anak-anak betah, pengelola menyediakan fasilitas bermain dan seekor monyet peliharaan. Cafe Avava mulai dibuka pukul 11.00 dan tutup pukul 23.00.

Kafe ini bisa menampung lebih dari 200 orang. Dan bagi pengunjung yang ingin mendapatkan harga spesial bisa mendaftarkan diri untuk menjadi member atau anggota karena pengelola telah menerbitkan member card.

Menurut Lusi, Cafe Avava juga sering disewa oleh masyarakat yang ingin merayakan pesta pernikahan, ulang tahun, seminar, atau workshop.

Untuk berbagai acara ini, pengelola memang menyediakan ruang untuk seminar dan pesta pernikahan secara khusus. Salah seorang pengunjung yang ditemui, Andi Muslim, mengatakan dia dan rekan rekannya sering makan malam di Cafe Avava.

Selain makan, Andi dan rekan-rekannnya juga memanfaatkan kafe itu untuk berdiskusi tentang pekerjaan dan hal lainnya. “Di sini suasana sangat nyaman dan tenang, sehingga sangat tepat bagi saya dan teman teman untuk mencari ide,” katanya.

Selain itu, kata Andi, hidangan yang disajikan juga sangat beragam dan rasanya sangat spesial, selain itu harganya cukup terjangkau.

“Makanya, selain menikmati suasana, saya juga tertarik untuk selalu datang karena hidangannya yang enak. Di sini banyak pilihan makanan yang patut dicoba,” katanya.


* koran-jakarta
Lihat juga : sushi tei, tamani

Bernostalgia di Belanda Cafe

Setiap kali kita menjelajahi jabodetabek pasti sudah umum kita menjumpai banyak rumah makan dan cafe yang bernuansakan makanan khas daerah. Tapi cobalah Anda mampir ke sebuah pompa bensin yang berada di jalan baru terusan Bintara menuju Kranji, atau dari seberang terminal Kranji menuju Stasiun Cakung melalui jalan baru tembusan I Gusti Ngurah Rai. Di pompa bensin itu ada sebuah Cafe yang memang beda dari kebanyakan cafe dan warung serta resto kebanyakan yang berlokasi di sebuah pompa bensin. Blanda Cafe namanya.

Walaupun interior desainnya tidak mencerminkan suasana jaman Belanda di era abad 18 atau paling modern sekalipun, tapi begitu Anda masuk Blanda Cafe, maka akan disuguhi bermacam menu masakan asli dari negeri bunga tulip ini. Negerinya VOC yang pernah “menjajah” Indonesia ratusan tahun ini ternyata juga mewariskan budaya kuliner yang begitu kental dan bermetamorfosis dengan budaya lokal. Khusus untuk Bekasi dan Jakarta maka budaya Betawi sedikit banyaknya juga terpengaruh dengan selera khas Belanda.

Sebut saja nama panekuknya beberapa menu daerah yang kini masih tersisa sejatinya diambil dari menu Belanda Pannekoek. Biar para senior (biasa saya menyebut orang tua kita dulu) bisa bernostalgia, atau generasi muda bisa menikmati jajanan khas tradisional negeri kincir angin ini, maka cobalah untuk berkunjung dan mencicipi menu seperti Poffertjes (sajian kue mirip kue pancong yang ditaburi tepung gula dan selai coklat atau strawberry). Harganya pun lumayan terjangkau cuma 6500 perak, dan bila dihiasi eskrim harganya Rp.10.000,-

Untuksajian lainnya adalah Dadar Gulung lapis gula (Pannekoek) dengan harga Rp.5.500,- (+es krim Rp.10.000,-), sedangkan Pannekoek atau Dadar Gulung Lapis Selai Rp.6.500,- (+es krim Rp.10.000,-) dan yang komplit Pannekoek (Dadar Gulung apel/strawberry/kismis Rp.10.000,-


Mau mencoba Bitterballen, Anda cukup membayar Rp.4.500 per buahnya, sedangkan Bitterballen dan Kentang hanya Rp.10.000,-

Ada juga Frietjes (Kentang Goreng) dengan saos Tomat/Kacang/Sambal hanya Rp.10.000,-

Jangan lupa Anda bisa menikmati Sop Buntut khas Blanda Cafe yang mempunyai rasa unik sedap dan pasti membuat Anda ketagihan. Tertarik? Anda bisa menghubungi mbak Suryani sang pengelola yang memang gemar dengan aneka masakan, terutama setelah bekerja di Blanda Cafe, akhirnya dia jadi tahu banyak tentang makanan khas negara Eropa itu.


* satebangdibul

Mau Coba Peruntungan di Strawberry Cafe

Tidak banyak buah yang dapat mengalahkan keindahan strawberryWarna merahnya matang dan memukau. Rasanya segar. Harganya relatif mahal menyebabkan ia jadi buah elit. Tak kalah dari itu adalah legenda yang menaunginya. Konon, pada zaman Yunani Kuno, buah ini dijadikan lambang dewi cinta karena rasanya yang manis dan segar, plus keindahan bentuknya. Strawberry bahkan disebut sebagai buah cinta berkat keindahan luar dalamnya.
Maka wajar jika buah ini tak berhenti dieksplorasi menjadi tema apa saja. Termasuk dijadikan nama dan ikon kafe, seperti yang dilakukan oleh Putra Priyadi, 26. Sejak lima tahun lalu, ia mendirikan dan mengembangkan Strawberry Cafe, sebuah kafe dengan sebagian besar hidangannya serba strawberry. Tak hanya itu. Interior kafe juga didisain seperti kebun strawberry. Lalu juga disediakan ratusan jenis permainan untuk bisa menghanyutkan pengunjung sambil menikmati minuman dan makanan.
“Pokoknya, kami ingin memberikan pengalaman yang mengesankan dan unik kepada pelanggan. Sehingga dari minuman, makanan dan suasana yang mereka dapatkan, mereka akan datang lagi dan lagi,” kata Putra Priyadi kepada majalah DUIT!.
Dewasa ini Strawberry Cafe sudah ada di dua lokasi. Satu di Jalan Tanjung Duren Batat II, Jakarta Barat dan satu lagi di Jl Gandaria, Jakarta Selatan. Di kafe ini, tersedia lebih dari 80 jenis hidangan yang sebagian besar serba tempat makan dan minum. Tag line mereka, The unique cafe for nongkrong menjelaskan al itu. “Strawberry Cafe menyasar segmen keluarga dan umumnya para kaum muda yang enerjik, yang terus mencari sajian makanan yang tidak hanya lezat namun juga unik, harga terjangkau, dan dilengkapi dengan lokasi yang nyaman sebagai tempat nongkrong bareng,” kata Putra. Tidak banyak yang mengambil peran ini sehingga Putra berani berkata bahwa sampai saat ini Strawberry Cafe menjadi pemain utama di bidang cafe bersegmen anak muda dengan brand awareness yang mereka miliki. Itu terbukti dari berbagai award yang mereka dapatkan. Diantaranya termasuk dalam buku 100 restoran terbaik di Jakarta, diliput oleh televisi, turut menjadi langganan Istana Presiden dan tak kalah pentingnya, masuk dalam buku Rekor Indonesia sebagai kafe terunik.
Dewasa ini, menurut Putra, rata-rata biaya operasional mereka per bulan berkisar Rp75 juta hingga Rp100 juta untuk masing-masing kafe. Yang terbesar adalah untuk gaji karyawan dan bahan baku. Jumlah karyawan mereka saat ini masing-masing 35
orang. Putra mengelola kedua kafe, dengan dibantu supervisor dan captain. Hingga sekarang, Putra mengatakan telah menanamkan investasi tak kurang dari Rp1 miliar. Yang terbesar adalah untuk sewa tempat. Kafe pertama mereka, menurut
Putra, mencapai break event point operasional dalam tempo satu tahun. “Itu sebabnya tak sampai satu tahun tempatnya
kita perluas,” kata Puji.
Salah satu kunci keberhasilan Strawberry Cafe menancapkan brand awarness-nya adalah tiada henti berkreasi dalam menu. Jika pada awalnya menu mereka hanya berkisar pada jus strawberry, dalam perjalanannya strawberry mereka eksplorasi sedemikian rupa sehingga tak henti-hentinya muncul kreasi baru. Kreasi baru ini disosialisasikan melalui pemunculan di berbagai publikasi dan juga dengan menyelenggarakan berbagai even. Pesta ulang tahun, lighting show, fashion show, kembang api adalah beberapa even perlengkap yang bisa diselenggarakan di kafe ini.
Menawarkan Peluang Kemitraan
Mulai tahun 2009, Strawberry Cafe meluncurkan program kerjasama kemitraan semi waralaba. Kepada para investor, Strawberry Cafe menawarkan peluang mengoperasikan resto dengan merek dan sistem bisnis Strawberry Cafe. Semua kelengkapan kafe disediakan oleh Strawberry Cafe sebagai franchisor termasuk pelatihan dan penyediaan game, yang menjadi salah satu keunikannya. Juga ketersediaan pasok bahan baku dijamin.
Tahun ini, menurut Putra, pihaknya mencari mitra untuk kawasan Jakarta seperti Karawaci, Serpong, Kelapa Gading serta kota besar di Jawa seperti di Bandung, Surabaya dan Semarang. Baru pada tahun 2010 mereka berekspansi ke luar Jawa seperti Medan, Bali, Pekan Baru, Balikpapan dan Makassar.
Lokasi yang cocok untuk Strawberry Cafe menurut Putra adalah lokasi yang strategis, dekat dengan keramaian, ditamakan dekat dengan kampus kelas menengah atas atau lokasi nongkrong anak muda. Dengan paket kemitraan berkisar Rp1,1 miliar (bersifat fleksibel) dalam simulasi perhitungan oleh konsultan bisnis mereka, diperkirakan mitra dapat memetik kembali modal lebih kurang dalam 1 tahun 7 bulan.
* majalahduit

Stuffed Mushroom Folled With Liver Pate ala Kafe Pinang

Kafe Pinang menawarkan konsep restoran keluarga yang cocok untuk menghabiskan waktu santai bersama sambil menyantap hidangan. Hal itu ditunjang dengan suasana hangat dan nyaman yang langsung terasa tatkala memasuki area kafe.
Tak mengherankan karena setiap sudut ruang restoran didominasi elemen kayu yang dikenal dapat memberikan kesan hangat. “Kafe ini berkapasitas 120 orang. Kami menyediakan bermacam hidangan untuk sarapan, santap siang, dan santap malam,” ungkap Agung Wahyu Nugroho, food and beverage manager Hotel Kristal Jakarta, tempat kafe tersebut berada.
Kenikmatan bersantap di Kafe Pinang akan bertambah bagi tamu yang membawa serta perlengkapan untuk berselancar di dunia maya, sebab di restoran ini tersedia pula koneksi untuk akses internet nirkabel.
Untuk memulai penjelajahan kuliner, Kafe Pinang menyediakan hidangan stuffed mushroom folled with liver pate sebagai menu pilihan. Hidangan yang terbuat dari jamur champignon, hati ayam, dibalut dengan tepung roti ini akan membangkitkan selera makan para tamu. Hidangan stuffed mushroom filled with liver pate tersaji dengan mixed salad yang disajikan dalam wadah unik.
Gairah bersantap yang bertambah usai menyantap hidangan pembuka bakal menggelora dengan menyantap hidangan angus tenderloin topped. Berkat keahliannya meracik makanan, Executive Sous Chef Suyanto berhasil menciptakan hidangan ini menjadi hidangan favorit.
“Sausnya terbuat dari campuran buah cranberry yang dihaluskan lalu dicampur gravy yang dibuat dari tulang sapi yang direbus selama 10 jam,” ujar Chef Suyanto.
Hidangan angus tenderloin topped sangat cocok bagi para penyuka steak karena dibuat dari daging sapi tenderloin, sari daging, garam, dan merica, untuk kemudian dibakar dan disajikan dengan dilumuri saus cranberry serta keju. Tamu yang memesan hidangan ini juga akan menikmati kentang parut yang digoreng lalu dibentuk menjadi bulatan seukuran daging tenderloin.
Penjelajahan kuliner di Kafe Pinang akan dilengkapi dengan hidangan penutup berupa avocado choco mousse. Campuran margarin, mentega tawar, susu kental manis, kuning telur, gula pasir, tepung, dan tepung coklat mampu menghasilkan hidangan yang nikmat untuk disantap.
Untuk penikmat pie, jangan lewatkan hidangan apple pie. Tim pastry restoran membuat hidangan apple pie dengan kulit yang terbuat dari mentega, gula, telur, tepung, dan pemanis vanila. Isi pie adalah kombinasi dari tepung, irisan buah apel, kismis, gula, mentega, serta kayu manis.
Dessert lain yang tak kalah nikmatnya adalah choco ganache, yang dibuat dari bahan-bahan cokelat hitam, susu, mentega, cuka, berikut telur.
Kafe Pinang di Hotel Kristal berlokasi di Jalan Tarogong Raya, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Hotel ini diapit oleh sekolah bertaraf internasional, pusat perbelanjaan terkemuka, rumah sakit ternama, serta dekat dengan jalan lingkar luar Jakarta.
Hotel Kristal memosisikan sebagai tempat singgah dengan gaya santai. Hotel ini menyuguhkan ketenangan, tempat istirahat modern untuk para eksekutif dan keluarga di akhir pekan. Mengusung konsep sebagai hotel apartemen modern membuat Hotel Kristal Jakarta memiliki ciri khas tersendiri.
* investor
Lihat juga : table8, sushi tei, burger

Resep Sarapan Keluarga : Sandwich Isi Komplit

Bahan Pembuat Sarapan Pagi Sandwich Isi Komplit
* 4 lembar roti tawar
* 1 sendok makan margarin untuk olesan
* 2 lembar daging asap
* 2 butir telur, buat telur ceplok
* 2 lembar keju slice
* 100 gr selada
* 1 buah tomat, iris tipis
* mayones secukupnya
* saus tomat secukupnya
Cara membuat Sarapan Pagi Sandwich Isi Komplit
* Oles kedua sisi roti tawar dengan margarin hingga rata. Panaskan grill pan, panggang roti hingga kecokelatan, angkat.
* Tumis daging asap hingga kecokelatan, angkat.
* Ambil selembar roti, oles dengan mayones dan saus tomat. Susun selada, daging asap, telur, keju slice, dan tomat.
* Tumpuk kembali dengan satu lembar roti. Sajikan.
* resepmasakankuliner
Lihat juga : marzano, pizza hut,

Grilled Chicken Salad ala Kafe tomodachi – Bandung

ika Anda mendengar nama Tomodachi, tentu Anda akan mengira kafe atau tempat makan yang satu ini hanya menyediakan hidangan-hidangan ala Jepang. Bila demikian dugaan Anda, Anda salah besar. Tempat makan/kafe yang cukup terkenal di Bandung ini menyediakan berbagai macam hidangan, mulai dari Indonesian Food, Japanese Food, Thai Food, sampai dengan Western Food.
Di Tomodachi juga tersedia jasa catering/catering service, jadi bagi Anda yang membutuhkan jasa katering untuk jamuan makan, pesta pernikahan/resepsi pernikahan, Anda dapat menghubungi Tomodachi. Tomodachi sendiri juga menyediakan berbagai macam layanan lainnya seperti Wedding/Birthday Cake, Wedding/Birthday Gift, dll.
Berikut ini adalah foto-foto Tomodachi Kafe yang berlokasi di Jl Sukajadi 193 Bandung

Bangunan Tomodachi Kafe yang di Jl Sukajadi 193 Bandung juga tergabung dengan butik Tomodachi, di tempat ini disediakan baju-baju yang bergaya dan berkelas, yang dapat Anda gunakan jika menghadiri berbagai macam acara jamuan. Suasana Tomodachi Kafe di Jl Sukajadi 193 Bandung tampak lebih membuat rileks daripada yang di Jl Dr Rajiman No 5 Bandung, namun pada saat-saat weekend lalu lintas untuk sampai pada dua lokasi di atas seringkali macet, karena letak Tomodachi Kafe yang sangat strategis. Sebagai catatan Tomodachi Kafe yang di Jl Dr Rajiman No 5 Bandung dekat dengan pusat perbelanjaan/mall Istana Plaza, sedangkan Tomodachi Kafe yang di Jl Sukajadi 193 Bandung dekat dengan pusat perbelanjaan/mall Paris van Java).

Menu yang dihidangkan di Tomodachi Kafe Bandung ini benar-benar bervariasi. Untuk hidangan pembuka disediakan berbagai macam Hot Snack seperti Onion Ring With Tartar Sauce, Fried Champignon, Fried Chicken Wing, Calamari with Tartar Sauce,dll. Disediakan pula Thai Chicken Wrapped, Selada Mangga Muda, Udang Bungkus Kulit Lumpia, dan Bola-bola Udang. Harganya bervariasi mulai dari Rp 12.500 sampai dengan Rp 23.500.

Selada Mangga Muda Tomodachi Kafe Bandung ini benar-benar nikmat, perpaduan rasa pedas, asam, manis dan asinnya benar-benar mantap. Kombinasi rasa yang sangat pas, apalagi bagi Anda penggemar mangga. Dijamin Anda bakal ketagihan, harganya sendiri juga standar untuk ukuran kafe, hanya Rp 12.500.
Rasa Udang Bungkus Kulit Lumpia Tomodachi Kafe Bandung ini juga tak kalah nikmatnya, walaupun ukurannya termasuk mungil, namun rasa dari Udang Bungkus Kulit Lumpia Tomodachi Kafe Bandung ini termasuk lezat.
Di Tomodachi Kafe Bandung disediakan berbagai macam pilihan salad untuk appetizer. Mulai dari Salad Flora Danica, Thai Beef Salad, Caesar Salad, Grilled Chicken Salad dan masih banyak lagi lainnya. Anda bisa melihatnya di foto menu yang terpampang di Blog Kuliner http://kulinerbandungku.blogspot.com di bawah ini.

APETIZER
Bila Anda ingin hidangan yang hangat-hangat sebagai pembuka, Anda dapat memilih berbagai hidangan Soup yang ditawarkan oleh Tomodachi Kafe Bandung. Cream of Chicken Soup, Brie and Asparagus Cream Soup, Crab and Corn Soup, Beef Corn Chowder, dan hidangan Soup lainnya tersedia di Kafe Tomodachi ini.

SOUP
Beef Corn Chowder Tomodachi Kafe Bandung terasa nikmat, apalagi disantap hangat-hangat. Cuma sayang, puff dari Beef Corn Chowder Tomodachi Kafe Bandung ini terlihat kurang kuning menggoda, terlalu pucat, teksturnya juga kurang renyah, namun di luar itu, rasa dari Beef Corn Chowder Kafe Tomodachi ini terasa pas di lidah.
Hidangan Meat & Poultry (Steak) yang tersedia di Tomodachi Kafe Bandung juga beragam, bahkan pilihan dagingnya juga beragam. Jika biasanya kafe-kafe lain menawarkan hanya dua macam jenis daging untuk satu macam hidangan steak (lokal atau impor), maka di Tomodachi Kafe Bandung tersedia tiga macam pilihan untuk beberapa jenis steak , yaitu dimulai dari harga yang termurah adalah steak dengan daging lokal, kemudian steak daging NZ (New Zealand) yang termasuk kategori sedang, dan terakhir adalah menggunakan daging AUS (Australian), yang satu ini termasuk yang paling mantap baik dari segi harga maupun kualitas. Harga yang ditawarkan juga bervariasi mulai dari sekitar Rp 40.000 an sampai dengan Rp 100.000 an.
* sagafood
Lihat juga : table8, sushi tei, burger

Saos Pelengkap yang Menggugah Selera

Sebagian orang menganggap menyantap hidangan tanpa tambahan saus seperti halnya makan sayur tanpa garam alias terasa hambar. Apalagi untuk beberapa jenis makanan, seperti bakso, mi ayam, siomay, kentang goreng, ayam goreng, dan makanan laut (sea food), jika dinikmati tanpa saus sepertinya kurang mak nyuss. Memang, saus yang merupakan cairan kental lazim digunakan sebagai tambahan pada makanan.
Fungsi saus ialah meningkatkan cita rasa masakan selain menambah cantik penampilan makanan. Menurut Firman Hidajat, Sales Manager PT Gunacipta Multirasa, produsen saus yang baru meluncurkan produk terbarunya itu, saus sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, apalagi bagi mereka yang doyan makanan-makanan pedas.
Pelengkap hidangan itu kerap kali disertakan dalam masakan seharihari masyarakat Indonesia. Firman mengatakan saus sambal yang diproduksi perusahaannya umumnya laris manis di kalangan pedagang bakso, mi ayam, dan ayam goreng (fried chicken) yang merupakan pedagang kecil. Kebanyakan pelanggan mereka berasal dari kalangan menengah ke bawah.
“Kami berharap dengan mengembangkan saus yang bercita rasa pedas dan gurih dengan kekentalan yang pas, konsumen akan semakin banyak terpikat pada saus tersebut,” ujar dia. Pada umumnya, masyarakat mengenal dua jenis saus, yakni saus sambal dan saus tomat. Apabila saus sambal berbahan baku utama cabai merah, saus tomat biasanya diolah dari bahan dasar tomat. Karenanya, tidak heran jika saus tomat berbentuk pasta kental dengan aroma khas tomat.
Dalam pembuatan saus tomat, selain campuran bubur tomat kental, ke dalamnya ditambahkan gula, garam, cuka, rempah-rempah, seperti lada, cengkeh, bawang putih, dan kayu manis, pati maizena, dan pengawet. Selain kedua jenis saus tersebut, di dunia kulineri ternyata dikenal aneka ragam saus. Saus bisa pula berupa kecap atau sambal. Masing-masing saus itu memiliki cita rasa tersendiri dan kerap kali digunakan sebagai tambahan “bumbu” untuk berbagai jenis masakan.
Sebagai contoh, saus tiram atau masyarakat Tiongkok biasa menyebutnya háo yóu merupakan saus yang kental berwarna agak kehitaman. Bahan Tiram Dilihat dari fisiknya, bentuk dan warna saus tiram serupa dengan kecap manis namun lebih kental. Pada umumnya, masyarakat China membuat saus tersebut dari bahan dasar tiram. Saus dengan cita rasa gurih dan asin itu biasanya digunakan dalam masakan China, Thailand, dan Filipina.
Biasanya makanan yang diolah dengan tambahan saus tiram akan terasa lebih gurih dan menggugah selera. Saus tiram yang berkualitas tinggi dibuat dari tiram yang dimasak hingga mengental tanpa tambahan garam, monosodium glutamat (MSG) atau penyedap rasa, dan bahan pengawet. Di pasaran bisa ditemui pula saus tiram yang masih mengandung potongan kecil daging tiram. Karena saus tiram “asli” berkualitas tinggi harganya cukup mahal, banyak dibuat saus “tiruannya” yang diolah dari sedikit kaldu tiram encer ditambah dengan tepung pengental, karamel gula, dan monosodium glutamat.
Bagi kaum vegetarian, tidak per lu khawatir tidak bisa mengonsumsi saus tiram. Pasalnya, saus tersebut kerap dibuat pula dari bahan dasar jamur dengan tambahan bahan perasa. Kini, pembuat an saus tiram sudah lebih instan dengan penambahan pengental seperti tepung maizena. Beberapa jenis masakan yang sangat pas jika diolah dengan tambahan saus tiram antara lain mi goreng, nasi goreng, nasi tim, dan aneka sayuran yang ditumis.
Selain saus tiram, jenis saus yang lazim digunakan sebagai “bumbu” masakan ialah kecap ikan. Kecap ikan dibuat dari fermentasi ikan dengan garam. Masyarakat di beberapa daerah di Asia Tenggara menyebut kecap ikan dengan nama yang berbeda-beda. Di Surabaya, Indonesia, misalnya, masyarakatnya menyebut kecap ikan dengan petis. Petis biasanya diolah dari udang sehingga terasa asin dan gurih. Di Thailand, kecap ikan umumnya dibuat dari ikan-ikan kecil dari famili Clupeidae.
Masyarakat Negeri Gajah Putih itu menyebut kecap ikan dengan nama nam pla. Sementara itu, di Filipina, kecap ikan disebut dengan patis, hampir sama dengan petis di Surabaya. Bukan hanya penyebutan namanya yang mirip, bahan baku pembuatannya pun serupa, dari udang. Selain dikenal oleh masyarakat Indonesia, Filipina, dan Thailand, kecap ikan cukup familiar bagi masyarakat Vietnam. Mereka menyebut kecap yang terasa asin dan sangat kental aroma ikannya itu dengan nama nuoc mam.
Di luar Asia Tenggara, kecap ikan dikenal pula oleh masyarakat Jepang. Di sana, kecap ikan atau disebut juga dengan shottsuru itu dibuat dari ikan sarden, hering, dan limbah pengolahan ikan. Biasanya, untuk membuat kecap ikan, proses pengolahannya dimulai dengan menggarami ikan yang telah dihaluskan. Setelah itu, “bubuk” ikan tersebut disimpan di dalam wadah yang tertutup rapat selama beberapa bulan. Cairan yang dihasilkan disaring, lalu dikemas di dalam botol yang steril dan telah dipasteurisasi.
Di Vietnam, nuoc mam biasanya disimpan di dalam wadah dari tanah, lalu ditanam di dalam tanah selama beberapa bulan. Untuk menambah kelezatan rasa, masyarakat Vietnam sering kali menambahkan kecap ikan itu ke semua masakan. Selain kecap ikan, ada kecap yang dibuat dari kacang kedelai hitam. Kecap itu cukup populer di tengah-tengah masyarakat dan biasa disebut dengan kecap. Ada dua pilihan rasa kecap, yaitu manis dan asin.
Biasanya, kecap manis terlihat lebih kental ketimbag kecap asin dengan cita rasa yang lebih manis tentunya. Kedua jenis kecap itu kerap kali digunakan untuk menambah cita rasa beraneka macam masakan. Mereka yang masih penasaran dengan aneka ragam saus dapat pula mencicipi saus hoisin. Saus itu berwarna cokelat kemerahmerahan dan dibuat dari kacang keledai, garam, cabai, gula, bawang putih, cuka, dan terigu.
Saus yang terasa manis tajam itu dapat digunakan untuk penyedap masak an atau disajikan begitu saja untuk celupan daging. Ragam saus lainnya ialah mayones atau mayonais (mayonnaise). Saus itu terbuat dari minyak nabati, telur ayam, dan cuka. Mayones umumnya digunakan sebagai perasa pada makanan, seperti selada atau sandwich. Sebagai perasa pada mayones, umumnya digunakan sari buah lemon atau mustard.
Di Amerika Utara, mayones kerap kali digunakan sebagai olesan sandwich. Sementara di negara-negara Eropa, mayones umumnya menjadi pelengkap french fries (kentang goreng). Apabila mayones diolah dari telur ayam, saus becamel atau dikenal juga dengan sebutan saus putih (blanche saus) terbuat dari susu. Saus yang merupakan khas Prancis itu banyak digunakan dalam resep masakan Italia, seperti lasagna.
Saus becamel digunakan sebagai bahan dasar untuk saus lainnya, semisal saus mornay, yaitu saus becamel yang ditambah keju. Saus becamel dibuat dengan cara mengaduk-aduk susu yang disiram air panas secara bertahap ke dalamnya, lalu ditambahkan mentega dan tepung. Ada pula kecap inggris (worcestershire sauce) yang berbentuk cairan encer berwarna gelap. Cita rasa saus itu sedikit asin dan beraroma harum.
Kecap inggris dibuat dari cuka, molase, gula jagung, air, cabai, kecap asin, lada hitam, asam jawa, anchovy, bawang bombay, bawang merah, cengkeh, dan bawang putih. Kecap inggris merupakan penyedap utama untuk masakan olahan daging sapi. Dijamin, dengan tambahan kecap inggris, masakan akan semakin terasa lezat.
* dhi.koran-jakarta
Lihat Juga : marzano, pizza hut

Kufta Kebab Sapi Giling Shahrazad Resto and Cafe

Anda bosan dengan menu makanan yang biasa? Cobalah sesekali mengonsumsi hidangan yang “luar biasa”. Masakan Timur Tengah, misalnya, kerap dikenal sebagai menu “berat” karena, selain bahan bakunya berupa daging hewan, bumbu-bumbu yang digunakan pun cukup beragam. Maklum saja, ragam makanan Timur Tengah kaya akan rempahrempah. Sama halnya dengan hidangan di dunia Barat, menu Timur Tengah pun mengenal hidangan pembuka, utama, dan makanan penutup dengan segala kelengkapan penyajiannya.
Biasanya, masyarakat Timur Tengah mengawali ritual makan dengan mengonsumi hidangan pembuka dingin, seperti salad atau pembuka panas berupa sup. Ada berbagai macam salad atau biasa disebut juga dengan salatat, di antaranya salatat bunidoora (salad tomat), salatat bus (salad timun), dan salatat patata (salad kentang) dengan guyuran saus laban (yoghurt tawar).
Apabila dibandingkan dengan salad versi Barat, salad ala Padang Pasir terbilang lebih sederhana. Biasanya sayuran yang diracik untuk salad ialah okra, ketimun, kentang, tomat, dan brokoli. Intan Al Attas, pemilik Shahrazad Resto and Cafe yang menyajikan hidangan khas Timur Tengah, mengatakan menu Timur Tengah jarang menggunakan sayuran. Kalaupun ada sup, biasanya berbentuk sup krim.
Contohnya, homous, salah satu menu pembuka yang ditawarkan di Shahrazad Resto and Cafe. Hidangan yang sering disebut humus itu merupakan makanan khas daerah Arab, khususnya Lebanon. Humus terdiri dari campuran chick peas yang sudah direbus hingga lunak lalu diblender dan ditambahkan tahina lemon jus, wijen pasta, minyak zaitun, dan garam.
Sebagai penambah rasa, ada campuran bawang putih yang sudah dihaluskan. Meski ragam menu Timur Tengah minim sayurmayur, tidak demikian halnya dengan bumbu. Menurut Intan, kekayaan bumbu serta rempahrempah hidangan Arab sangat terlihat pada makanan utama. Sebagai contoh hidangan nasi. Orang Timur Tengah mengenal berbagai jenis sajian nasi, tidak hanya nasi kebuli seperti yang telah dikenal masyarakat selama ini.
Di restorannya, Intan mencoba memperkenalkan empat jenis nasi kepada pencinta kuliner Indonesia, yakni nasi kebuli, nasi mandy, nasi kabsah, dan nasi biriani. Perbedaan keempat jenis nasi itu, ujar Intan, terletak pada campuran bumbu serta efek rempah-rempah yang tentu saja sangat menonjol ketika lidah pertama kali menyentuhnya. Nasi kebuli, misalnya, aroma khas kapulaganya terasa lebih menonjol.
Sajian nasi lainnya ialah nasi biriani yang berwarna agak kuning dan menawarkan rasa sedikit pedas dan aroma kunyit. “Rasa pedas hasil kombinasi antara cabai dan lada, tetapi lebih berat ke cita rasa lada karena orang Arab tidak begitu berminat pada cabaicabaian,” ujar Intan. Lebih lanjut, perempuan blasteran Tegal, Aceh, dan Yaman itu mengatakan ada juga nasi mandy yang berwarna putih kekuning-kuningan.
Sementara nasi kabsah berwarna kemerah-merahan sebab dimasak dengan tomat. Kesemua nasi itu disajikan di dalam wadah besar dengan sejumlah lauk, baik ayam maupun kambing, yang sengaja ditelung kupkan di atas nasi. Intan menambahkan, khusus untuk keempat sajian nasi tersebut, restorannya tidak menggunakan beras lokal sebagai bahan bakunya.
Secara khusus, beras yang digunakan ialah beras abukas yang merupakan produk kualitas nomor satu di Timur Tengah. Bentuk beras abukas lebih panjang dari beras-beras Indonesia. Nasinya pun tidak menggumpal ketika matang. “Orang Timur Tengah sangat fanatik dengan beras abukas itu,” kata Intan yang pernah berprofesi sebagai perancang busana.
Walaupun beragam hidangan nasi tersebut cukup sedap disantap tanpa lauk, sesuai tradisi kuliner Timur Tengah, tidak bisa dilewatkan lauk utama sebagai pelengkap hidangan. Tentu saja hidangan utama itu merupakan olahan serbadaging, mulai dari daging ayam, sapi, kambing, hingga unta. Salah satu hidangan utama favorit yang disajikan di Shahrazad Resto and Cafe yang berada di Jalan KH Abdullah Syafei (Lapangan Ros Casablanca), nomor 76, Tebet, Jakarta Selatan, adalah menu bakaran.
Konsumen bisa memilih shis tawouk khusus ayam, shis kebab dari kambing, kufta kebab (sapi giling), atau lamb chops (iga kambing). Semua hidangan disajikan setelah dibumbui dan dibakar. Bumbu yang dicampurkan terasa ringan saat melekat di lidah, namun kuat menyempurnakan aroma bakar dari daging itu sendiri. Penetral Kolesterol Selain ragam daging bakar, lalapan berupa cabai hijau, potongan bawang bombay mentah, dan potongan jeruk lemon selalu berada di samping piring saji.
Bukan sekadar berfungsi sebagai lalapan, menu tambahan itu ternyata digunakan pula sebagai penetralisasi kolesterol yang banyak terkandung di dalam makanan Timur Tengah. “Karena itu, masyarakat Timur Tengah tetap sehat walaupun makanan mereka serbakolesterol. Mereka kerap mengutamakan upaya pencegahan penyakit ketimbang pengobatan,” tambah Intan. Selain makanan utama, masyarakat Timur Tengah mengenal ragam snack atau camilan.
Menurut Intan, camilan paling banyak diminati oleh pengunjung resto dari kalangan muda-mudi. Salah satu jenis camilan yang disukai ialah arayes, berbentuk arabic bread bulat dan pipih. Di tengahnya, diisi daging giling berbumbu. Ketika disajikan, roti bulat itu dipanggang dan dipotong empat bagian. “Jangan lupa dalam mengonsumsinya dicocol saus cabai dan tomat,” imbuh dia.
Camilan lainnya ialah falafel dan beef sambosa yang mirip dengan pastel berisi daging giling padat. Masyarakat Timur Tengah ternyata banyak pula yang menyukai makanan Barat seperti pizza dan steak. Menurut Intan, hal itu disebabkan masyarakat kalangan menengah Arab sering plesiran ke negara-negara barat, seperti Amerika Serikat (AS). Meski demikian, menu-menu western yang masuk ke Timur Tengah telah mengalami arabisasi.
Di resto Shahrazad, misalnya, pizza yang disajikan bertabur daging giling dengan rasa rempahrempah yang kuat. Ada pula pizza banana yang diolesi selai stroberi dan diletakkan pisang melintang di atasnya. Makanan itu tak kalah lezat untuk mengisi perut di antara waktu makan utama. Menu lain yang tidak kalah istimewanya ialah minuman teh sahi adeni.
Campuran teh dan susu segar yang serupa teh tarik itu direbus bersama rempahrempah. Minuman yang disajikan dengan poci khusus dari Maroko itu akan terasa lebih sedap ketika disantap selagi panas. Selain memanjakan lidah, minuman itu dapat menghangatkan tubuh.
* dhi.koran-jakarta
Lihat juga : marzano, pizza hut, sandwich

Pusaka Kuliner Bumbu Khas Bali

Dalam pusaka kuliner Bali, ada tiga jenis bumbu khas yakni basa (‘a’ di akhir dibaca dengan ‘e’ seperti pada ‘fase’), sambel, dan jejaton. Basa biasanya terdiri dari bahan-bahan berupa bumbu pokok dan bumbu pelengkap. Bumbu pokok terdiri dari bawang merah dan putih, lengkuas, kunir, jahe, dan kencur. Sedangkan bumbu pelengkap adalah lombok, terasi, gamongan, bangle, janggar ulam (daun salam), jebugarum (pala), kemiri, dan gula.

Sambel (sambal) terdiri dari sambal pokok dan sambal pelengkap. Sambal pokok terdiri dari bawang merah dan putih, lada. Sedangkan sambal pelengkap adalah terasi, garam, kencur, dan (terkadang) gula.

Sedangkan bumbu yang disebut jejaton biasanya digunakan untuk memperkuat rasa agar lebih gurih. Bahan-bahan yang digunakan adalah asem, air limau (kadang daun limau yang dirajang), jangu, tabia bun (cabai rambat), sari sampar watu, sintok, maswi, batang cengkeh, dan beberapa jenis rempah lain.

Beberapa bumbu berikut adalah yang jenis-jenis yang kerap di temukan di masyarakat:
1. Basa Gede (bumbu lengkap) : lengkuas, jahe, kencur, kunir, bawang merah dan putih, lombok, kemiri, kelapa yang dagingnya dipanggang, merica, ketumbar, garam, jangu, pangi (keluek), terasi, sereh, (kadang juga) gula. Biasanya untuk bumbu sate;
2. Basa Kela: Sama seperti Basa Gede yang dimasukkan ke dalam santan kane yang direbus. Gunanya untuk bumbu serapah dan urab, ditambah sedikit bawang merah, jahe, dan terasi;
3. Basa Wangen: babakan (kulit pohon) kelor, maswi, jebugarum, batang cengkeh, lenga, jeruk purut, menyan, kemiri, merica, ketumbar, bawang putih, bawang merah, dan terasi. Gunanya untuk memberi rasa gurih;
4. Basa Enteban: kemiri, kencur, bawang putih, dan daging kelapa yang telah dipanggang. Bahan-bahan ini dirajang, diisi minyak kelapa, lalu dibungkus dengan daun pisang dan di-tambus (dimasukkan ke dalam abu panas). Gunanya untuk bumbu anyang dan kekomoh.
5. Basa Rajang: sama dengan Basa Gede, namun cara membuatnya berbeda. Bahan-bahan basa rajang dibuat dengan cara merajangnya. Gunanya untuk bumbu ares dan babi guling dengan ditambah secangkir arak bagi yang suka.


* jalan-jalan-bali
Lihat juga : marzano, pizza hut, sandwich